Sabtu, 05 Juni 2010

Ribuan Orang Kutuk Israel


SOLO—Penyerangan Israel terhadap kapal Mavi Marmara yang mengakut misi kemanusiaan menuju Gaza, menuai kecaman. Pascapenyerangan itu, sejumlah pemimpin dunia mengecam dan meminta Israel untuk membuka blokade Gaza.
Di sejumlah kota dan belahan dunia, mengecam aksi penyerangan yang dilakukan Pasukan Angkatan Laut Israel terhadap misi kemanusiaan. Di Solo, sekitar 5.000 kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) se eks-Karesidenan Surakarta melakukan aksi, Jumat (4/6).
Massa melakukan longmarch dari Kota Barat menuju Bundaran Gladag. Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) se eks-Karesidenan Surakarta menyatakan sikap terkait kekejaman Israel kepada relawan.
Dalam aksi tersebut, massa melakukan aksi teateatrikal yang menggambarkan kekejaman tentara Israel terhadap relawan di kapal Mavi Marmara. Ribuan peserta aksi tak henti-hentinya menyuarakan takbir. “Hari ini (Jumat (4/6), red), kami bersama 5.000 kader dan simpatisan melakukan aksi damai dengan longmarch dari Kota Barat menuju Gladag. Aksi teatrikal kami lakukan guna menggambarkan kekejaman zionis Israel,” ungkap Muhammad Ikhlas Thamrin, pelaksana humas aksi sekaligus Ketua Bidang Politik dan Hukum PKS Solo kepada sejumlah wartawan, Jumat (4/6).
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Solo, Sugeng Riyanto membacakan pernyataan sikap di hadapan ribuan massa. “Kami (PKS, red) menilai bahwa aksi penyerangan yang dilakukan oleh militer Israel kepada kapal kemanusiaan Freedom Flotilla, sungguh tindakan keji dan telah melanggar segala peraturan hukum. Aksi brutal militer Israel yang telah mencederai dan menewaskan puluhan aktivis sipil juga menegaskan kepada dunia bahwa Israel sejatinya adalah teroris dunia yang telah menebar iklim ketakutan,” tegas Sugeng.
Dalam tuntutannya, PKS se eks-Karesidenan Surakarta meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menggalang dukungan para pemimpin dunia agar PBB melakukan sidang supaya memberikan sanksi tegas pada Israel.
Ketua MUI Solo, Zaenal Arifin Adnan mewakili pengurus MUI se eks-Karesidenan Surakarta juga mengutuk keras tindakan biadab Israel.
“Kami menuntut dan mendesak Presiden SBY untuk melawan penjajahan inklusif negara Israel ke Palestina. Kami juga meminta kepada umat manusia untuk menumbuhkan kesadaran akan kejahatan zionis Israel bagi kemanusiaan,” tegasnya di kantor MUI Solo. Di Sukoharjo, Sekitar 100 kader dari insan mulia menggelar aksi unjuk rasa atas kebiadaban Israel di gedung DPRD Sukoharjo, Jumat (4/6), siang.
Dukung Palestina
Koordinator Lapangan (Korlap) Hasyim Makmum Tohar mengatakan aksi ini dilakukan sebagai rasa solidaritas antarsesama saudara di mana negara Palestina yang sedang menderita dan memperjuangkan kemerdekaan saat akan diberikan bantuan oleh milisi kemanusiaan diserang oleh Israel. “Ini sangat keterlaluan sekali, Israel memang benar-benar biadab tidak mempunyai perikemanusiaan sama sekali,” tegasnya.
Sementara itu, sekitar 5.000 warga muslim yang berasal dari sejumlah organisasi massa Islam di Yogyakarta menggelar aksi bersama bertajuk Dari Jogja untuk Palestina Selamatkan Palestina, Selamatkan Kemanusiaan untuk memberikan dukungan kepada rakyat Palestina, Jumat (4/6).
Massa yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Angkatan Muda Muhammadiyah, Forum Umat Islam, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) tersebut memadati Titik Nol Kilometer Yogyakarta sejak pukul 13.00 WIB.
“Melalui aksi ini, kami ingin menyuarakan bahwa masyarakat Yogyakarta juga memberikan dukungan pada perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaannya,” kata juru bicara aksi bersama tersebut Ardianto.
Melalui aksi tersebut, massa meminta agar blokade Israel di Jalur Gaza untuk segera dibuka, sehingga seluruh bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina dapat disalurkan.
Selain itu, lanjut Ardianto, kami juga mendesak agar PBB dapat menjatuhkan sanksi kepada Israel karena telah melanggar hak asasi manusia (HAM). (mur/mal/ant)

0 komentar:

Posting Komentar