Rabu, 06 Januari 2010

Raskin Tak Layak Masih Beredar

ARANGASEM—Keluhan terkait kualitas beras miskin (Raskin) yang tak layak konsumsi semakin marak. Keluhan ini banyak ditemukan saat penyerapan aspirasi Dewan selama masa reses.
Keluhan yang disampaikan utamanya terkait kualitas beras yang dinilai buruk, misalnya berbau apek, berwarna kuning, tercampur dengan banyak butiran pasir, bahkan terkadang disertai dengan kutu.
“Memang banyak masyarakat yang mengeluhkan jeleknya kualitas Raskin yang selama ini diterima. Karenanya tolong Bulog memperhatikan hal ini,” terang Anggota Dewan dari Fraksi Partai Demokrat, Wahyuning Chumaeson.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua II DPRD Kota Solo, Muhammad Rodhi. Dikatakan, keluhan ini sebenarnya tidak perlu terjadi apabila Bulog berpedoman pada Inpres No 8 Tahun 2008 tentang Kebijakan Perberasan. Pasalnya dalam peraturan itu jelas disebutkan secara rinci mengenai standarisasi kualitas beras.
Lebih lanjut dikatakan, permasalahan ini justru merugikan pemerintah. Sebab, beras yang didistribusikan kepada masyarakat miskin ini pada dasarnya telah mendapatkan subsidi.
“Beras ini kan sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah sehingga bisa dijual murah ke masyarakat. Karenanya sudah selayaknya masyarakat menerima beras dengan kualitas harga standar,” imbuh Rodhi.
Disinggung terkait kesalahan pada sistem penyimpanan, Rodhi mengatakan, seharusnya hal ini tidak terjadi. Menurut dia, waktu penyimpanan di gudang terbilang singkat, tidak memakan ukuran tahun.
Terpisah, sebelumnya dalam rapat kerja dengan Komisi III, Wakil Kepala Bulog Sub Divisi Regional III Surakarta, Dradjad Witjaksono menjelaskan, telah melakukan upaya perawatan guna menjaga kualitas beras. (cka)

0 komentar:

Posting Komentar