Senin, 26 Desember 2011

Benahi Bangsa, PKS Luncurkan Rumah Keluarga Indonesia


Jakarta- Satu lagi langkah nyata dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berbasis sosial. Dalam rangkaian acara memperingati Hari Ibu, PKS meluncurkan program Rumah Keluarga Indonesia (RKI).

Ketua DPP PKS Bidang Perempuan, Anis Byarwati mengatakan, berbagai permasalahan yang terjadi dalam masyarakat sebetulnya dapat dicarikan pemecahannya dari keluarga. Karena keluarga adalah pondasi bangsa.

"Yang kami lakukan adalah salah satu bentuk kontribusi dalam pembangunan bangsa ini," ujar Anis dalam kegiatan puncak peringatan Hari Ibu di pelataran Museum Fatahillah, Kota Tua, Sabtu (24/12).

Peresmian RKI dilakukan secara simbolik dengan pemukulan gong oleh Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Hadir Ketua Majelis Syuro KH Hilmi Aminuddin, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Untung Wahono, dan Ketua DPW DKI Jakarta Slamet Nurdin.

Anis menjelaskan, dasar pemikiran dibentuknya RKI. Dia mengatakan, keluarga merupakan pondasi peradaban. Jika ibu baik secara kepribadian, maka keluarga juga akan menjadi baik. Sehingga berdampak pada terbentuknya masyarakat yang baik dan bangsa berkualitas.

"Karena itu ibu dan keluarganya menjadi sekolah awal dari perbaikan. Ini bukti komitmen PKS terhadap pembentukan generasi yang berkualitas. RKI bisa diakses masyarakat dengan mudah, untuk mendapatkan bekalan ilmu keluarga. Bagaimana menjadi suami yang baik, ayah yang hebat, istri yang baik, juga sebagai tempat konsultasi," terangnya.

Hingga saat ini, sudah terbentuk 105 RKI di 33 provinsi seluruh Indonesia. Selain RKI, bidang perempuan PKS juga membentuk Pos Wanita Keadilan di seluruh provinsi di Indonesia untuk membantu mendorong perekonomian keluarga. Ada 5.800 Pos WK yang sudah terbentuk di 33 provinsi.

"Persoalan keluarga tidak hanya masalah kasih sayang, tapi juga soal ekonomi. Betapa banyak ibu berada di tempat-tempat yang bukan seharushnya karena untuk mempertahankan hidup keluarga. Karena itulah ini menginspirasi kami membentuk Pos WK agar para ibu bisa bekerja dari rumah mereka tanpa melepas fitrah dan fungsinya," kata Anis.

Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin menambahkan, kerusakan bermula ketika setiap pihak keluar dari fitrahnya.

"Memang suami mempunyai orientasi mencari nafkah keluar rumah. tapi jangan lupakan kewajiban terhadap istri, anak, cucu, orang tua, dan tetangga yang ada di rumah. Begitupun dengan para wanita dan istri. Karena itu, kalau ingin baik, kembali kepada fitrahnya," cetus Hilmi.

Acara dihadiri seribu lebih kader, simpatisan dan masyarakat umum. Kebanyakan adalah kaum perempuan. Kegiatan itu juga dimeriahkan dengan penampilan Tim Fadli Padi, dan Opick. Sejumlah stand bazar juga tampak ramai, seperti stand RKI, Pos WK, Layanan Kesehatan Gratis Lemsos DPW DKI Jakarta, dan Bidang Perempuan dari struktur DPP, DPW dan DPD di DKI Jakarta.

Pada kesempatan itu juga diberikan Bang Sani Awards kepada beberapa perempuan inspiratif yang berkiprah di bidang lingkungan hidup, ekonomi rumah tangga, dan pendidikan. Mereka yang menerima antara lain Hj Tanawarrini (Bidang Lingkungan Hidup), Heriyanti Pesimarmata (Bidang Lingkungan Hidup), Emma Rohaima (Bidang Pendidikan), Fatwa Bahalwan (Bidang Pendidikan), Atifah Hasan (Enterpreunership), dan Priyati Rahman (pegiat sosial, peraih penghargaan dari BKKBN).
Sumber: www.pks.or.id

0 komentar:

Posting Komentar