Sabtu, 05 Juni 2010

Teroris Jangan untuk Pengalihan Isu

Solo (Espos)–Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Soloraya menyerukan kepada umat Islam agar melakukan dialog agama untuk mewaspadai munculnya aksi teroris yang dilakukan oleh kelompok mana pun.

Di sisi lain, MUI juga mengingatkan agar penangkapan orang-orang yang disangka sebagai teroris oleh Densus 88 bukan untuk sekadar pengalihan isu. “Saat ini, istilah teroris sudah campur aduk. Orang Islam sudah terstigma sebagai teroris. Penangkapan teroris jangan untuk pengalihan isu,” kata mantan Rektor STAIN Surakarta, Prof Dr Nasrudin Baidan dalam pernyataan sikap umat Islam se-Soloraya di Masjid Agung Solo, Jumat (4/6).

Dalam kesempatan itu, hadir seluruh Ketua MUI se-Soloraya untuk menyatakan sikap atas hasil Rakerda MUI dan umat Islam se-Soloraya. Dalam kesempatan itu, Nasrudin menyatakan bahwa teroris adalah tindakan kejahatan yang harus ditumpas seakar-akarnya.

Meski demikian, dia mengingatkan bahwa upaya penangkapan orang-orang yang disangka teroris selama ini harus tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) dan asas praduga tak bersalah.

0 komentar:

Posting Komentar