Selasa, 21 Januari 2014

Untukmu Akhi...



Goresan Pena oleh: Abdul Ghofar Ismail
Teriring harapan untuk : Arif Sugiyanto, Wahyudi, Sunarko, Munawir, Mustofa

Untukku, untukmu, untuk kami, untuk kita semua....

Akhi.. Di saat engkau tak mengambil bagian dari dakwah ini..
Mungkin banyak Ikhwan lain yang selalu menangis di saat mereka
mengendarai motor.. Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm…
Ia menangis karena tak kuat menahan beban amanah dakwah..

Akhi.. Di saat engkau kecewa oleh orang yang dulunya engkau percaya..
Ikhwan-ikhwan lain sebenarnya lebih kecewa dari mu.. mereka menahan
dua kekecewaan.. kecewa karena orang yang mereka percaya.. dan kecewa
karena tidak diperhatikan lagi olehmu.. tapi mereka tetap bertahan..
menahan dua kekecewaan… karena mereka sadar.. kekecewaan adalah hal
yang manusiawi.. tapi dakwah harus selalu terukir dalam hati..

Akhi.. disaat engkau menjauh dari amanah.. dengan berbagai alasan..
sebenarnya, banyak ikhwan di luar sana yang alasannya lebih kuat dan
masuk akal berkali-kali lipat dari mu.. tapi mereka sadar akan tujuan
hidup.. mereka memang punya alasan.. tapi mereka tidak beralasan dalam
jalan dakwah.. untuk Allah.. demi Allah.. mereka.. di saat lelah yang
sangat.. masih menyempatkan diri untuk bangun dari tidurnya untuk
tahajjud.. bukan untuk meminta sesuatu.. tapi mereka menangis.. curhat
ke Allah.. berharap Allah meringankan amanah mereka.. mengisi perut
mereka yang sering kosong karena uang habis untuk membiayai dakwah…

Akhi.. Sungguh.. dakwah ini jalan yang berat.. jalan yang terjal..
Rasul berdakwah hingga giginya patah.. dilempari batu.. dilempari
kotoran.. diteror.. ancaman pembunuhan….. dakwah ini berat akhi..
dakwah ini bukan sebatas teori.. tapi pengalaman dan pengamalan… tak
ada kata-kata ‘Jadilah..!’ maka hal itu akan terjadi.. yang ada
‘jadilah!’ lalu kau bergerak untuk menjadikannya. . maka hal itu akan
terjadi.. itulah dakwah… ilmu yang kau jadikan ia menjadi…

Akhi.. jika saudaramu selalu menangis tiap hari..
Bolehkah mereka meminta sedikit bantuanmu..? meminjam bahumu..?
berkumpul dan berjuang bersama-sama…?
Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya.. untuk berterima
kasih padamu..
Juga untuk tangis haru saat mereka bermunajat kepada Allah dalam
sepertiga malamnya..
“Yaa Allah.. Terimakasih sudah memberi saudara seperjuangan kepadaku..
demi tegaknya Perintah dan laranganMu… Kuatkanlah ikatan kami…”

“Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun
dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam
da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu.”

“Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah
jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak
pernah pudar.”

“Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan
keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat
kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu.”

“Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik
Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam
sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para
keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan
untuk mereka.”

Aamiin Allahumma aamiin

0 komentar:

Posting Komentar